Aku berimaji menjadi kamu. Jika aku kamu, mungkin aku tak akan memakai kacamata hitam jelek ini. Aku akan membeli setiap buku yang ada di jajaran toko buku. Mengelilingi pulau-pulau di nusantara. Memburu senja di sepanjang sore. Atau memiliki orang tua yang selalu mendukungku dan menyemangatiku untuk melewati hari-hari sulit. Atau mungkin sekarang aku akan menggandeng seorang laki-laki dan memamerkannya pada teman-temanku, menyebutnya sebagai kekasihku.
“Berdiri di sepatu orang lain itu sulit, Anna.” Kata mama waktu itu. Ya, berdiri di sepatu orang lain itu sulit. Aku sadar bahwa aku tak tahu sepatu itu berjalan ke mana dulu sebelum sampai di tempat ini. Aku tak tahu bagaimana medan yang dilewati langkah-langkah kaki itu. Aku tak tahu. Imaji liarku tak akan sampai memikirkan hal itu. Sekarang aku hanya ingin berjalan di langkah kaki sepatuku. Aku hanya ingin menjadi aku.
Scherhanf 